![]() |
suhu basal tubuh |
Ovulasi diketahui sebagai pembuahan sperma terhadap sel telur wanita akibat dari proses hubungan intim yang dilakukan oleh keduanya. Proses ovulasi tersebut bisa diketahui dengan berbagai tanda yang muncul beberapa waktu setelah proses ovulasi terjadi. Namun ada sebuah tanda yang jarang diperhatikan dan muncul paling awal pada saat proses ovulasi terjadi, yaitu perubahan suhu basal tubuh.
Gejala tersebut muncul paling awal, ketika ovum telah dibuahi oleh sperma dan merubah kinerja hormon tubuh. Hormon tubuh seorang wanita berubah ketika terjadi proses ovulasi dalam rangka mempersiapkan habitat yang baik bagi janin yang kelak berkembang dari ovum yang dibuahi tersebut.
![]() |
suhu basal tubuh |
Ketahui gejala perubahan suhu basal dengan femometer
Suhu basal tubuh bisa dengan mudah di deteksi dengan sebuah alat yang dinamakan femometer. Femometer ini merupakan sebuah alat seperti termometer namun memiliki tingkat keakuratan yang tinggi. Femometer yang terbaru bahkan bisa terkoneksi dengan handphone melalui sarana bluetooth untuk menampilkan hasil pengukuran suhu.
Cara penggunaan femometer tidak jauh berbeda dengan termometer. Femometer ini cukup diletakkan di bawah lidah anda selama kurang lebih 10 detik, kemudian alat ini secara otomatis akan mentransfer informasi pengukuran suhu kepada aplikasi yang sebelumnya telah terinstal di handphone anda.
Seberapa penting pengukuran suhu basal tubuh saat ovulasi?
Mungkin banyak orang menganggap remeh pengukuran suhu basal ketika proses kehamilan terjadi. Pada suhu normal, seorang wanita memang kana memiliki suhu tubuh sekitar 36 derajat Celcius. Suhu ini akan perlahan meningkat seiring waktu ovulasi bertambah.
Hal ini dikarenakan pada saat ovulasi tubuh memproduksi hormon dalam jumlah berbeda untuk mempersiapkan kebutuhan janin dalam rahim sang calon ibu. Apabila seorang calon ibu yang telah mengalami gejala kehamilan namun tidak mengalami peningkatan suhu basal tubuh, berarti kesehatan rahimnya perlu dipertanyakan.
Karena merupakan hal yang tidak wajar ketika ovulasi terjadi namun suhu tubuh tetap normal. Bagi wanita yang mengalami kondisi demikian sangat disarankan untuk segera memeriksakan kesehatan rahim di dokter kandungan terdekat.
Tidak ada komentar